Maka Nikmat Tuhan Yang Mana Lagi Yang Engkau Dustakan
Tak hentinya aku mengucap syukur kepada Allah SWT karena atas rezeki dan nikmat yang telah diberikan-Nya baik dari nikmat kesehatan, nikmat cinta dan kasih sayang yang berlimpah dari keluargaku yang sangat aku cintai dan ku sayangi.
Sudah lama aku tidak menulis di blog ini dan sekarang untuk pertama kalinya aku mencurahkan isi hatiku di blog sambil mendengarkan lagu Jung Seung Hwan - If It Is You. Lagu ini lah yang menginspirasiku untuk menulis curahat hatiku di blog.
Keluargaku yang terdiri dari 6 orang, kami selalu mempunyai waktu bersama untuk berkumpul. Namun setiap makan malam tiba kami akan berkumpul di ruang tengah untuk makan malam bersama. Itulah yang menyatukan kami setelah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Selain itu sekali atau dua bulan sekali kami akan pergi jalan-jalan bersama di akhir pekan untuk sekedar makan, bermain di timezone, dan belanja bulanan. Di saat sekedar bermain makan dan belanja, kedua orang tuaku tidak terlalu memperhitungkan berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk bermain, makan maupun belanja. Hal-hal seperti ini yang sangat aku syukuri atas rezeki dan nikmat yang telah diberikan-Nya.
Mungkin bagi sebagian orang hal-hal yang kami lakukan tersebut sangat lah sepele namun bagiku itu sangat berarti dan bermakna. Aku termasuk orang yang tidak bisa menyampaikan perasaanku dan menunjukkan rasa cinta dan kasih sayangku kepada keluargaku secara langsung. Namun setiap doaku aku sangat bersyukur mempunyai mereka dalam hidupku.
Adik bungsuku suka sekali meminta untuk menghabiskan waktu bersama, terkadang kami berenang bersama maupun mengunjungi kebun milik kami yang tidak jauh letaknya dari rumah kami. Di kebun tersebut kami menikmati makan siang yang kami bawa dari rumah dan menikmati semilir angin dengan suasana yang masih asri dan hijau setelah bercapek ria mengurus kebun bersama.
Kedua orang tuaku tidak memaksakan kehendak dimana kami akan bersekolah maupun kuliah. Mereka akan membiarkan kami berusaha sendiri sesuai dengan kemampuan kami. Mereka benar-benar memberikan kami kebebasan untuk emmilih apa yang terbaik untuk hidup kami namun tetap dalam pengawasan mereka.
Saat ini aku ingin sekali bisa menghasilkan uang sendiri secepat mungkin agar bisa membahagiakan kedua orang tuaku maupun ke empat adikku.
Entah kenapa setiap aku menonton drama maupun film yang berkaitan dengan sosok Ayah, tanpa sadar aku akan menitikkan air mata. Bukan karena apa, namun aku sangat menyayangi dan mencintai sosok Papaku yang bagiku pahlawan bagiku, sosok Papa yang gagah dan rapuh di saat yang bersamaan. Aku termasuk tidak dapat menunjukkan rasa sayangku secara langsung. Aku terkadang sangat iri pada adik bungsuku yang bisa bilang sayang dan cinta kepada Papaku. Namun tak apa, aku bisa bilang sayang dan cinta dalam doaku. Aku hanyak bisa mendoakan mereka selalu sehat dan tersenyum dengan semua hal yang mereka hadapi. Aku hanya bisa memeluk mereka dalam setiap doaku. Ya benar, di keluarga kami, kami tidak menunjukkan rasa sayang kami secara langsung. Kami lebih menunjukkan secara tersirat.
Mama I Love You. Papa I Love You. Abang I Love You. Iyek I Love You. Ate I Love You.
Komentar
Posting Komentar